- Analis Proyeksikan Pencapaian BRI Group Semakin Mengkilap di Akhir Tahun 2022
- Telemedicine Berlanjut, Permudah Lansia Berobat Tanpa Menunggu Lama
- SARS-CoV-2 Virus Bandel Harus Ada Vaksin Durasi Kekebalan 5 Tahun ===(SUB)
- Lebih Sehat Mana, Mandi dengan Air Dingin atau Hangat?
- Apakah Covid-19 jadi Penyakit Biasa di Masyarakat? Ini Kata Ahli
- Wabup Paser Bagikan Bendera Pada Masyarakat
- Edarkan Sabu, Pasutri di Desa Laburan Baru Diringkus Polisi
- SDN 011 Balkot Dikunjungi Duta LH Balikpapan
- 10 Bangunan Ditempati Warga Disegel Bea Cukai
- Meriakan HUT RI Ke-77, Pemkot Izinkan Jalan Santai Digelar


Warga RT 15 Margo Mulyo Terima Makanan Tambahan
Pemberian Makanan Rutin Dilakukan Setiap Minggu 
CEGAH STUNTING : Staf kelurahan, Puskesmas Margo Mulyo dan kader gizi kunjungi rumah M Azriel untuk memberikan bantuan makanan bergizi.
BALIKPAPAN – Permasalahan stunting yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan, sehingga masyarakat banyak hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk bisa mencegahnya.
Untuk mencegah terjadinya permasalahan stunting di lingkungan masyarakat. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan bantuan makanan tambahan berupa lauk pauk seperti sayuran, ikan, telur dan buah, untuk membantu pertumbuhan anak.
“Pemberian makanan ini diberikan untuk Muhammad Azriel (9 bulan) warga RT 15 Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat, sebagai bentuk kepedulian dalam mencegah terjadinya stunting,” kata ketua Kader Gizi Margo Mulyo Yayu Susilawati saat didampingi Kasi Pemberdayaan Masyarakat M Yuniansyah.
Pemberian bantuan diwakilkan melalui pihak kelurahan, puskesmas dan kader gizi untuk disalurkan ke penerima. Dan pemberian makan akan rutin dilakukan setiap seminggu sekali, untuk bisa selalu memantau pertumbuhan anak agar terhindar dari status kurang gizi.
“Upaya ini bertujuan agar tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik,” ucap Yayu Susilawati.
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Yayu menuturkan makanan yang disarankan ialah makanan yang mengandung protein dan asam animo seperti yang terdapat pada jenis daging seperti daging sapi. Bukan hanya protein, pada daging juga terdapat zat besi dan bagus untuk mengatasi sel darah merah.
Untuk harga daging memang bisa dibilang cukup mahal, namun orangtua juga bisa mengganti dengan makanan seperti kacang-kacangan yakni kacang merah atau kacang polong, karena kacang mengandung protein nabati.
“Kalau mahal bisa diganti dengan kacang-kacangan saja yang memiliki harga lebih terjangkau di banding daging,” paparnya.
Ada makanan lainnya yang mengandung protein tinggi dan juga terjangkau yaitu telur ayam. Sehingga disarankan prangtua mulai mengenalkan telur pada anak sejak memberikan makanan pendampi ASI (MPASI).
Yuniansyah menambahkan, dirinya berharap pemberian makanan tambahan yang rutin dilakukan setiap minggu ini dapat membantu pertumbuhan anak yang masih masuk dalam kategori kurang gizi.
“Dengan pemberian makanan ini, gizi anak bisa lebih seimbang dan terjaga, sehingga diharapkan dapat mengurangi kasus kurang gizi di Margo Mulyo,” pungkasnya. (may/san)
