Rutin Berkumpul, Berdagang sampai Bakti Sosial

DI Balikpapan, berbagai macam jenis komunitas bisa ditemui di media sosial maupun saat berkumpul dan acara even. Mulai dari komunitas motor, mobil, hewan, musisi dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak itu, ada komunitas yang sudah berusia tujuh tahun dan masih eksis. Namanya Komunitas Pasar Setan. Namanya sedikit serem. Padahal yang ungkapan bagi anggota yang suka berbelanja tetapi dalam jumlah banyak. “Seperti kesetanan. Makanya kami kasih nama Komunitas Pasar Setan,” kata Ketua Komunitas Pasar Setan, Andy Septian Putra.

Komuitas ini berdiri sejak tahun 2012. Awal terbentuk di Samarinda. Saat ini, anggota komunitas berasal dari Balikpapan dan Samarinda. Untuk di Balikpapan ada 15 orang. Sedangkan di  Samarinda sekira 25 orang.

"Nama Pasar Setan ini diambil karena setiap pembeli yang membelinya barangan yang di jajakan tidak hanya satu, dua barang saja, akan tetapi seperti orang kesetanan hingga memborong, maka itu diberi nama Komunitas Pasar Setan," kata Andy Cuves_panggilan akrabnya.

Sedangkan awal terbentuknya komunitas ini karena keisengan teman-teman sesama seller pakaian bekas, barang antik, tape lama, kaset, cd, dan cuci sepatu yang membuat sebuah wadah untuk berkumpul sambil berjualan sehingga terbentuk nama itu (Pasar Setan).

"Kegiatan dilakukan itu pada saat event yang diselenggarakan teman maupun saat berkumpul di suatu tempat sambil keramaian," ucap Andy.

Sementara itu, komunitas ini dirinya buat juga untuk memberi wadah temen-teman untuk mengaplikasi dagangannya yang dijual secara online namun di terapkan dengan offline. Jadi saat event semua dagangan dipasarkan serta produksi baju juga bisa pasarkan disini, yang penting kreasi pengusaha lokal bisa berekspresi.

Dirinya bersama teman-teman juga sering berkolaborasi dengan musisi lokal untuk launching album sebagai tempat untuk pemasarannya. Dan untuk berjualan, komunitas ini tidak hanya berada disatu tempat saja, akan tetapi keliling mulai dari depan ruko maupun sekitar cafe.

"Untuk berkumpul biasanya di toko saya butik second atau bisa di Cafe Semeru setiap harinya," imbuhnya.

Namun disisi lain, komunitas ini juga tidak hanya melakukan aktivitas berkumpul dan jualan saja, akan tetapi juga rutin melakukan kegiatan bakti sosial membantu sesama yang lebih membutuhkan, seperti saat adanya kejadian-kejadian yang bisa dirinya bantu.

"Bakti sosial sudah lama kami lakukan, hanya saja sempat terhenti karena terkendala kerjaan masing-masing anggota," tutupnya. (may/rus)

Baca Juga

• Melepas Lelah dengan Memandang Ikan Hias0
• Rambo: Last Blood0
• Pernah Terbakar hingga Diterjang Lumpur0
• Sasar Pembersihan Drainase Jalan Mulawarman0
• Disdikbud Segera Koordinasi0

Berita Populer

• Khasiat Daun Sungkai Diteliti Khasiatnya
• Batuk, Hindari Makan Kacang-kacangan
• Sengketa Dualisme PSHT Tidak Bisa Disatukan
• Villa Dolphin, Rumah Pantai Estetis dan Romantis
• UMK Balikpapan 2022 Ditetapkan Rp 3.118.397