- Kinerja Cemerlang Bisnis Treasury
- Stunting Disebabkan Kurang Gizi, Buruknya Sanitasi, Lingkungan dan Air Tidak Bersih
- Bahas Kerawanan Tahapan Pemilu 2024
- Polisi Kembali Terapkan Tilang Manual
- Bupati Fahmi : Pemda Diminta Pelajari Transformasi Ekonomi Digital
- Jajanan Pasar Bu Eka, Murah dan Enak
- PPS Kelurahan Teritip Gelar Pleno DPSHP
- Dishub Terus Lakukan Pengawasan SE Wali Kota
- Rutan Balikpapan Laporkan Akun Fake Ke Polda Kaltim
- Penutupan Jalan Timbulkan Kemacetan


Mengajak Siswa Kelas 1 Mengungkapkan Rasa Sayang dengan Surat

KASIH IBU : Salah satu siswa kelas 1 SDN 006 Balikpapan Timur membacakan surat berisi ungkapan kasih sayang dan membacakannya langsung dihadapan ibunya.
SEBAGAI guru kelas, saya selalu mencari cara bagaimana siswa bisa menguasai kemampuan nahasa Indonesia. Yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik. Saya mengadopsi unsur pembelajaran aktif yaitu "Mikir", mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation Kalimantan Timur.
Selama pandemi, saya menjadwalkan satu kali dalam sebulan untuk menyampaikan pembelajaran bersama orangtua siswa. Kali ini saya ingin siswa-siswa saya dapat mengomunikasikan rasa sayangnya secara tertulis dan dibacakan langsung.
Mengondisikan siswa dan orangtua adalah langkah awal untuk memulai kelas. Dengan mengondisikan, saya membantu siswa untuk siap menerima pembelajaran. Karena, jika siswa tidak siap, maka pembelajaran tidak terserap dengan baik.
Setidaknya ada 18 orangtua yang mendampingi anaknya. Memang untuk saat ini penggunaan zoom harus didampingi oleh orangtua, karena siswa belum terbiasa dengan penggunaan teknologi digital ini.
Setelah siswa siap, saya menyampaikan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif Tanoto Foundation. Saya mengajak siswa bernyanyi, judulnya kasih ibu. Setelah bernyanyi, saya menanyakan kata-kata apa yang belum dimengerti dalam lagu tersebut.
Karena tidak ada pertanyaan, saya menanyakan ke kelas apa arti beta dan surya. Ditta, mewakili teman-temannya memahami beta yang artinya adalah saya dan surya adalah matahari.
Saya mengajak siswa untuk mendalami lagu tersebut. Saya kembali bertanya kepada para siswa, apakah mereka menyayangi ibunya dan kenapa siswa menyayangi ibu. Kemudian Berliana dan Rasyid menjawab kompak, sangat menyayangi ibunya karena telah melahirkan, merawat, dan membesarkan mereka.
Dari proses ini, saya mendengar bagaimana ibu siswa turut membantu memahami pertanyaan saya tadi. Semua orangtua aktif membantu siswanya untuk mengerti dengan memparafrase pertanyaan saya. Ada ibu yang bertanya kembali, “Kenapa sayang ibu, nak?”. "Apa yang disuka dari bunda?,”. Lalu ada juga yang bertanya "Sayang mamak karena mamak...?,”.
Di sini, saya memahami pentingnya peran ibu untuk mendampingi anak-anak dalam proses pembelajaran kelas awal. Setelah itu, saya menawarkan siswa untuk membuat surat dengan memotong kertas berbentuk hati, lalu menuliskan surat untuk ibu mereka masing-masing.
Setelah membuat surat tersebut, salah seorang siswa membacakan di depan ibunya. Syifa tampak menyayangi ibunya, dan sangat berterima kasih sudah sabar merawatnya. Sang ibu pun senang dengan proses pembelajaran ini dan akan membantu proses perekaman video pembacaan surat Syifa.
Saya tidak menyangka dari 18 siswa itu, satu per satu bersemangat membacakan surat kepada ibunya. Saya melihat ini kegiatan pagi yang menyenangkan dan mampu mempererat hubungan anak dan ibunya. Saya pun menutup kelas dengan refleksi.
Semua siswa merasa senang, dan tidak ada kesulitan dalam mengerjakan tugas. Felicia contohnya, menyimpulkan bahwa dari kegiatan ini, ia ternyata mampu mengungkapkan kasih sayang kepada ibunya dengan bahasa yang santun dan menyentuh. (*)
