- Tugu Jam Pemkot
- Akibat Galian Pipa Gas,Pipa PDAM Km 5,5 Jebol
- Dewan Minta Pemkot Bersama Bulog Gelar Operasi Pasar
- 12 Tim Siap Tampil Lomba Gerak Jalan
- Wali Kota Beri Solusi Sementara bagi Warga GPA
- Residivis Kambuhan Dituntut 2 Tahun Penjara
- Akibat Tidak Terima Keluarga Dilecehkan
- Kebakaran di Transad, Dua Lansia Tewas
- Puskesmas Prapatan PSN DBD di RT 27
- Sosialisasi Pola Asuh Basting Kecamatan Balkot

DKK Lakukan Skrining Stunting Lanjutan
Upaya Wali Kota Turunkan Angka Prevalensi Stunting di Balikpapan 
PERIKSA: Pemeriksaan lanjutan bagi balita stunting dan gizi buruk oleh Dinkes Balikpapan. (IST)
BALIKPAPAN--Upaya menurunkan prevalensi stunting terus dilakukan, dan menurut Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas'ud hal ini menjadi bagian prioritas dalam masa pemerintahannya.
Dikatakan Rahmad Mas'ud bahwa angka prevalensi stunting di Balikpapan mengalami peningkatan 2 persen dari 17,5 persen atau 70 balita di tahun 2021 menjadi 19,6 persen atau 124 balita di tahun 2022.
Hal ini disampaikan Wali Kota dalam paparan kepada tim Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak pada verifikasi lapangan hybrid Kota Layak Anak Jumat lalu.
"Untuk prevalensi stunting di Balikpapan masih dibawah angka prevalensi stunting nasional dan provinsi, untuk itulah kami melakukan berbagai upaya guna menurunkan angka tersebut," jelas Rahmad.
Sebagai tindakan lanjut hal ini, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melakukan kegiatan pemeriksaan lanjutan bagi balita stunting dan gizi buruk di Puskesmas Klandasan Ilir.
Menurut Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalimantan Timur dr. Hittoh Fattory, SpA kegiatan pemeriksaan sebagai tindak lanjut laporan dari Posyandu kepasa Puskesmas
"Setelah menerima hasil pemeriksaan dari posyandu, Puskesmas yang akan menindaklanjuti. Dimana nanti akan dilihat apa penyebab dari kekurangan gizi pendek pada anak kemudian akan ditindaklanjuti," jelas dr. Hittoh dikutip dari IG @dinkes_balikpapan.
Menurutnya dari beberapa pemeriksaan pasien pada Kamis lalu, yang menonjol ada tiga yaitu penyakit jantung, TBC, dan kemungkinan ada kelainan pada perkembangan.
"Yang tentunya hasil pemeriksaa akan diberikan masukan kepada puskesmas untuk ditindaklanjuti, seperti penyakit TBC pengobatannya nanti akan ditindaklanjuti dengan program TBC di Puskesmas atau dikordinasikan dengan dokter anak di rumah sakit," ujarnya.
Lanjutnta begitu juga pada pasien dengan penyakit jantung nanti akan kordinasi dengan dokter anak untuk dibuat rujukan dan konsultasikan ke dokter jantung anak.
"Melalui program yang dilaksanakan ini dengan tujuan agar masyarakat terutama balita Indonesia khususnya di Kota Balikpapan dapat tumbuh kembang secara optimal," pungkasnya. (*/han)
PEMERIKSAAN LANJUTAN BAGI BALITA STUNTING DAN GIZI BURUK
Kamis, 25 Mei 2023 bertempat di Puskesmas Klandasan Ilir, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan .
